Saat berjauhan rindu, tapi bertatap muka malu.
Saat tak jumpa terbayang-bayang, namun saat bertemu canggung meradang.
Ribuan kata dalam akal fikiran sudah terangkai, namun lidah kelu kaku dan lunglai.
Dari pesimistis menjadi romantis, dari oportunis bisa berganti puitis.
Demi dia, tidak ada benua yang terlalu jauh untuk dijalani, tidak ada gunung yang terlalu tinggi untuk didaki, dan tidak ada samudra yang terlalu luas untuk disebrangi.
Anda paham diri anda adalah seorang pemberani, namun mendadak gagap dihadapannya. anda tahu diri anda tidak terlalu senang berkorban demi orang lain, tapi dihadapnya seolah ada seribu nyawa baginya...
Mier
Saat tak jumpa terbayang-bayang, namun saat bertemu canggung meradang.
Ribuan kata dalam akal fikiran sudah terangkai, namun lidah kelu kaku dan lunglai.
Dari pesimistis menjadi romantis, dari oportunis bisa berganti puitis.
Demi dia, tidak ada benua yang terlalu jauh untuk dijalani, tidak ada gunung yang terlalu tinggi untuk didaki, dan tidak ada samudra yang terlalu luas untuk disebrangi.
Anda paham diri anda adalah seorang pemberani, namun mendadak gagap dihadapannya. anda tahu diri anda tidak terlalu senang berkorban demi orang lain, tapi dihadapnya seolah ada seribu nyawa baginya...
Mier