How Art Made The Word
Once upon time
Dalam film dokumenter How Art Made the World, digambarkan ada upaya pelacakan tentang kapan pertama kali manusia menyadari bahwa sebuah gambar bisa dipakai untuk bercerita sesuatu. Pilar Trajan di Roma menjadi salah satu kajiannya. Di pilar setinggi tiga puluh meter itu, ada cerita tentang Kaisar Trajan yang menang dalam perang melawan kaum Dacia. Namun, kata sang narator, Dr. Nigel Speavey, tidak cukup gambar saja, harus disadari bahwa keberadaan musik sangat berpengaruh dalam menyedot apresiator ke dalam gambar. Maksudnya, pilar Trajan berkisah tentang sesuatu yang sangat epik dan menawan, namun belum cukup katanya bagi kita untuk larut ke dalamnya. Dr. Speavey kemudian menunjuk kaum Aborigin sebagai kaum yang kemungkinan besar pertama kali menggabungkan cerita dalam lukisan, dengan musik yang muncul dari ritual mereka. Musik menjadi pembeda signifikan tentang bagaimana kita bisa hanyut dalam citra visual.
Penyajian cerita secara visual mempunyai kekuatan unik dalam memikat imajinasi kita. Namun penggunaan gambar tidak mampu mewakili dari sebuah cerita. Hal ini disebabkan karena pada gambar-gambar tak ada emosi yang bisa dirasakan, sehingga sulit untuk terlibat dalam ceritanya.
To death and back
Ribuan tahun lalu manusia pertama kali mencipta citra kematian. Kematian adalah sesuatu hal yang dimana kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi, sesuatu yang sangat mengerikan. Namun ada cara unik manusia untuk mengtasi rasa takut terhadap kematian, yaitu dengan seni. Sembilan ribu tahun yang lalu orang-orang di Jericho, membuat gambaran artistic dari yang mati yang pertama pernah dicipta. Dengan melihat gambar orang yang telah meninggal, maka akan muncul perasaan tenang, yang mengantarkan pada kebahagiaan.
Ermi Wahyuni
Ermi Wahyuni
0 komentar:
Posting Komentar